
Retno Marsudi: Lewat Diplomasi, RI Tegas & Konsisten Bela Kemanusiaan
Jakarta, Indonesia — pttogel Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, kembali menegaskan posisi Indonesia dalam percaturan global sebagai negara yang secara konsisten membela nilai-nilai kemanusiaan melalui jalur diplomasi. Dalam pidatonya pada forum kebijakan luar negeri yang digelar di Jakarta, Retno menyampaikan bahwa diplomasi Indonesia tidak hanya bersuara, tetapi juga bertindak nyata dalam memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia.
Diplomasi Indonesia: Prinsip Kemanusiaan yang Tak Tergoyahkan
Retno Marsudi menegaskan bahwa sejak awal, kebijakan luar negeri Indonesia didasarkan pada konstitusi dan prinsip universal, termasuk menghormati kedaulatan, menolak penjajahan, dan mendukung perjuangan kemerdekaan serta perlindungan terhadap warga sipil di berbagai belahan dunia yang terdampak konflik.
baca juga: calon-wali-kota-di-meksiko-ditembak-mati-saat-kampanye
“Diplomasi kita tidak netral terhadap penderitaan manusia. Kita selalu berpihak kepada keadilan dan kemanusiaan. Dan ini bukan sikap yang musiman, tapi konsisten dari waktu ke waktu,” tegas Menlu Retno.
Peran Aktif RI dalam Krisis Global
Indonesia di bawah kepemimpinan Retno aktif dalam berbagai isu global, termasuk:
-
Mendorong penyelesaian damai konflik Palestina-Israel, termasuk menggalang dukungan di PBB untuk gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan.
-
Berperan dalam menyuarakan perlindungan terhadap minoritas Rohingya serta memfasilitasi dialog di tingkat regional ASEAN.
-
Menginisiasi dan memperkuat forum multilateral untuk membangun solidaritas global menghadapi krisis kemanusiaan, termasuk akibat perang di Ukraina dan ketegangan di Gaza.
Arah Diplomasi Progresif: Bukan Sekadar Retorika
Retno menekankan bahwa pendekatan diplomasi Indonesia bukanlah simbolik atau sekadar retorika politik, melainkan berbasis tindakan konkret dan kolaborasi internasional. Indonesia, menurutnya, tidak segan untuk mengambil posisi jelas di tengah dunia yang makin terpolarisasi.
“Kita tidak ikut arus. Kita menciptakan arus. Diplomasi kita menjadi alat untuk memperjuangkan nilai-nilai yang kita yakini, termasuk kemanusiaan dan keadilan global,” ujar Retno.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Retno juga mengakui bahwa di tengah ketegangan geopolitik dan konflik bersenjata yang meningkat, jalur diplomasi sering kali tidak mudah. Namun, ia percaya bahwa suara Indonesia tetap penting karena lahir dari pengalaman sebagai negara berkembang yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan solidaritas global.
Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, Indonesia dipandang memiliki legitimasi moral untuk turut membentuk tatanan dunia yang lebih adil. Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri terus memperluas jaringan kerja sama, meningkatkan kehadiran di forum internasional, dan memperkuat diplomasi publik.
Kesimpulan: Diplomasi Adalah Jalan Juang Kemanusiaan
Melalui kepemimpinan Menlu Retno Marsudi, Indonesia menunjukkan bahwa diplomasi bukan hanya instrumen hubungan luar negeri, melainkan juga alat perjuangan etis dan moral dalam membela kepentingan kemanusiaan. Di tengah dunia yang terus berubah, sikap tegas dan konsisten Indonesia adalah harapan baru bagi dunia yang mendambakan keadilan dan perdamaian.
sumber artikel: www.theguideothers.com